Kamis, 08 April 2010

Ekspedisi Ke Kawah Ratu Gunung Salak


Salah satu yang akan saya share via Blog ini ada reportase dari sebuah perjalanan atau Journey, bisa wisata keluarga, outing dengan para sahabat diberbagai komunitas, touring motor dll .. tentunya yang melibatkan saya sebagai peserta didalamnya..hehehe. Saya mulai dari “menceritakan kembali” perjalanan hiking saya dengan beberapa rekan kantor di Penta Ocean Construction Co.,Ltd ke kawasan Gunung Bunder atau dikenal juga sebagai Gunung Salak Endah, khususnya ekspedisi mendaki menuju kawah ratu. Harapannya, walau pendakian ringan ini dilakukan pertengahan 2009 tapi mudah-mudahan informasi serta reportase yang saya sajikan bisa menjadi panduan anda bila sewaktu-waktu ingin mencoba ber-hiking ria ke sana dengan sobat-sobat anda. Begini ceritanya …


Seperti yang telah direncanakan, jum'at 15 Mei 2009 selepas jam kantor, 4 orang “sobat penta” (istilah akrab kami untuk karyawan di Penta-Ocean Construction baik yang masih aktif ataupun sudah resign dan bergabung dengan bendera perusahaan lain) menjalankan rencana pendakian ke kawah ratu gunung salak, bogor. Jum'at tepat pukul 17.00 WIB, keempat sobat penta ini bergerak dari gedung Mid-Plaza Sudirman menuju stasiun KA Dukuh Atas untuk selanjutnya naik KA Bogor Express menuju stasiun Merdeka, Bogor. Perjalanan ini sudah dimulai dengan kejadian lucu, dengan tertinggalnya Johny,salah seorang sobat penta, dari KA Bogor Express yang mengangkut Made, Arief dan Rudy lantaran cukup padat dan kehilangan jejak rekan2nya, Alhasil Johny naik KA berikutnya yang tiba 20 menit kemudian. Sesampainya di Bogor, setelah sholat Maghrib, rombongan mampir dulu ke RM. Padang, persis di pintu keluar Stasiun Bogor setelah tempat penitipan motor. "Minang Bistro" namanya, dan ternyata "maknyuss" rasanya dengan harga yang terjangkau antara 9 ribu - 10 ribu rupiah sudah dengan es teh. 

Setelah mengisi perut, rombongan melanjutkan perjalanan dengan Angkot 03, Merdeka - Bubulak. Turun di terminal Bubulak dengan membayar Rp. 2.000, kemudian lanjut lagi dengan angkot biru dengan rute Bubulak - Jasinga/Leuwiliang dan turun di pertigaan Cibatok, Rp. 5.000 adalah harga yang harus dibayar untuk angkot ini. Setelah mampir untuk membeli perbekalan air dan cemilan, perjalananan  dilanjutkan dengan bantuan Tukang Ojeg menuju kawasan perkemahan "Pasir Reungit" atau yang biasa disebut "Bedeng" oleh penduduk sana. Keempat motor melaju dengan kencang, melewati medan yang berat penuh dengan tanjakan dan turunan serta melewati hutan pinus yang sangat sepi sebelum akhirnya tiba di lokasi. Jalan masuk sedikit ke kawasan perkemahan yang gelap dengan bantuan senter semata wayang milik Made, akhirnya rombongan memilih satu warung plus pendopo yang masih buka didalam lokasi dengan dipan tempat istirahat yg cukup nyaman untuk istirahat. Waktu menunjukkan pukul 21.30 ketika kaki menjejak warung tersebut. Setelah bersih-bersih, dan berganti kostum, 4 kopi panas pun dipesan untuk menemani istirahat dan obrolan keempat sobat penta ini dengan dingin yang menusuk tulang tapi tetap hangat dengan derai tawa. Tengah malam indomie rebus plus telor pun dipesan lantaran dingin sehingga membuat perut cepat lapar walau sudah ditemani banyak cemilan..hehehe. Lelap dalam tidur, tak lama subuh pun menjelang. Setelah sholat subuh dan istirahat sejenak, kami berempat menyusuri kawasan perkemahan, menghirup udara yang sangat segar dan memandangi pemandangan dengan view yg sangat indah..terutama view gunung salak yang persis dibelakang warung tempat kita menginap.


Setelah mandi pagi, sarapan nasi goreng dan secangkir teh hangat, rombongan bergerak ke pintu gerbang pendakian beberapa ratus meter dari kawasan perkemahan. Dari jalan raya menuju gerbang pendakian, kami sudah dibuat keletihan dengan medan menanjak walau hanya seratus meteran..pfuuuhh..napas pun tersengal-sengal lantaran di-“kaget” kan dengan jalan yang langsung menanjak. Sampai di gerbang pendakian, kami dijelaskan rute pendakian yg akan dilewati dan tentunya membayar retribusi serta biaya asuransi. Masing-masing orang harus membayar Rp. 4.500,- .. murah meriah !!. Namun semenjak kejadian yang merenggut nyawa 6 orang pelajar yang mendaki ke kawah beberapa waktu silam lantaran menghirup gas belerang beracun, maka setiap grup pendaki harus ditemani oleh 1 orang guide dari petugas Taman Nasional Gunung Halimun, yang juga warga setempat. Alhasil, Mang Zaenal pun ditugaskan menemani perjalanan kita menuju kawah ratu.


Pendakian pun dimulai sekitar pukul 08.00 dari Pos Pendakian..dan walau bila trek pendakian ini dibentang lurus hanya berjarak 4 kilometaran, tapi rute pendakian ke atas benar-benar berat dan cukup melelahkan. Medannya pun beragam, jalan tanah plus lumpur yang licin dan sering kali gembur sehingga membuat kaki amblas hingga mata kaki. Jalan berbatu yang terjal, yang membuat kita terkadang harus melompat dari satu batu ke batu yang lain, semak belukar khas pegunungan sampai dengan melewati sungai-sungai kecil setinggi mata kaki yang membuat sepatu dan kaos kaki tak urung menjadi basah. Pastinya, selama perjalanan rombongan berhenti beberapa kali lantaran kepayahan setelah menanjak untuk sekedar mengambil napas ataupun minum. Beberapa kejadian terpeleset, kaki terjeblos ke lumpur yang cukup dalam menghiasi perjalanan pendakian. Tapi walau begitu derai tawa dan canda tetap menghiasi perjalanan, untuk membuat tetap membuat segar dan mengusir lelah. Setelah 2 jam lebih yang sangat melelahkan, kami akhirnya tiba di kawah mati (kawah “paeh”) di 200 meter sebelum kawah ratu. Setelah beristirahat sejenak dan berfoto2, kamipun melanjut naik ke kawah ratu yang walaupun tinggal 200 meter tapi tanjakan yang harus dilalui masih cukup terjal dan melelahkan. Akhirnya sekitar pukul 10.15 WIB kami akhirnya bisa bernafas lega dan memandang takjub megahnya kawah ratu gunung salak.. Sungguh Allah Maha Besar..lelah yang menemani selama perjalanan seolah hilang tak berbekas. Sambil duduk diatas bebatuan kamipun menikmati bekal roti dll yang dibawa, seraya meluruskan kaki yang teramat pegal. Selepas itu sudah bisa ditebak, episode berfoto ria !!! .. semua angle kawah dijadikan latar belakang foto keempat sobat penta dengan gayanya masing-masing....hehehe. Selama 1 jam lebih kami mendiami kawasan kawah ratu, setelah cukup beristirahat dan berfoto2..pukul 11.30 rombongan beranjak turun kembali ke pos pendakian awal. Seperti yang telah diprediksi, perjalanan turun relatif lebih ringan dibandingkan pendakian. Tetapi tetap kami harus menyiapkan kaki-kaki dengan kuda2 yang kuat menjejak untuk menahan beban tubuh ketika menurun. Dan lantaran memang sudah letih, justru diperjalanan pulang lah bunyi “berdebam” beberapa kali terdengar lantaran terjatuhnya peserta rombongan karena terpeleset..


Akhirnya kita pun sampai di pos pendakian awal, setelah sekitar 1.5 jam perjalanan menurun. Setelah mengucap terima kasih dan memberi ongkos lelah ke guide kami, Mang Zaenal, kami beranjak turun ke jalan raya dan langsung menuju ke sebuah warung dengan dipan istirahat sebagai tempat perhentian. Hehhhhhhh… nikmat rasanya meluruskan kaki yang pegal di dipan warung. Teh Manis hangat, nasi putih dan mie rebus plus telor pun dipesan untuk menemani istirahat. Setelah cukup istirahat, tak terasa waktu sudah pukul 14.00 WIB, kami memutuskan bergerak menuju Air Terjun “Curug Ngumpet” yang terletak beberapa ratus meter dari warung.  Sesampai di lokasi air terjun, kami pun langsung menceburkan diri ke air..Brrrrrr… duingiiiinnnnn banget…. Tapi pastinya menyegarkan..


Waktu sudah hampir pukul 15.00 WIB, kami pun bergegas berganti pakaian dan keluar ke jalan raya untuk kembali ke Jakarta. Lantaran memang tidak ada angkot yang melintas, akhirnya kita memberanikan diri mencoba “ngompreng” atau “numpang” mobil2 pick up yang lewat. Eeh..ada satu pick up yang berhenti..Alhamdulillah..kamipun langsung menghambur naik pick up..seraya tertawa-tawa lucu..Setelah menaiki 2 angkot dan KA AC Ekonomi tujuan tanah abang, akhirnya pukul 19.30 kami sudah menjejak kembali di pelataran Mid Plaza.. Lelah memang..tapi senyum tetap menghiasi wajah-wajah pendaki penta ini.. Its been a wonderful expedition.

2 comments:

Salim 10 April 2010 pukul 10.09  

Mantappp Bang ... kapan nih mau ada ekspedisi lagi? .. Ane ikutan yak

Anonim 19 Juni 2015 pukul 10.38  

mang kapan atuh ekspedisi bareng lagi?
mantap euy

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP