Senin, 19 April 2010

Problem Keamanan Lingkungan & Personil Security-nya

Beberapa hari belakangan di lingkungan dimana saya tinggal, Vila Nusa Indah 3 Desa Bojongkulur Kec.Gunung Putri Kab. Bogor, tengah diresahkan oleh beberapa kejadian terkait keamanan. Pencurian sepeda motor dari dalam rumah warga hingga percobaan pencurian yang menggunakan senjata api di waktu-waktu yang tergolong "ramai". Diskusi antar warga menyoal problem ini dan solusinya juga marak dihelat, dari obrolan2 ringan di pos security sampai dengan bahasan-bahasan yang lebih serius di forum-forum maya semisal Mailing-List.

Di milist vilanusaindah@yahoogroups.com saya ikutan memberikan urun-rembug saya seputar penyikapan dan solusi-solusi yang mungkin diambil atas kejadian yang sudah sangat meresahkan ini. Karena pekerjaan saya di kantor banyak terkait dengan Quality Management System, maka saya mencoba melakukan pendekatan solusi berbasis ISO 9001:2008 requirements... hehehehe... ngga ada salahnya toh mencoba mengadaptasi standar yg terbilang ideal dan kompleks untuk satu lingkup aktivitas yang sangat sederhana di lingkungan. Pegangan saya hanya satu karena QMS ISO 9001 memang applicable untuk semua jenis organisasi dan aktivitas, baik ber-skala besar ataupun kecil.. hehehe..dari perspektif ini rasanya tidak mengada-ada kan ya?

Konsepsi seperti apa yang nampaknya cukup applicable untuk diterapkan dalam upaya kita mengatasi problem keamanan lingkungan, terlebih bila asumsi terbesar kita adalah disebabkan karena ketidakcakapan personil keamanan yang bertugas dilingkungan kita.

Dalam persyaratannya tentang Human Resource ISO 9001:2008 menyebut bahwa bahwa :

6.2. Sumber Daya Manusia
6.2.1 Umum 
"Personil yang menjalankan pekerjaan yang terkait dengan persyaratan produk haruslah KOMPETEN atas dasar Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan dan Pengalaman yang memadai."

Organisasi dimana personil tersebut terlingkupilah yg mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi-kompeten si yg dibutuhkan utk mengisi pos pekerjaan tertentu.

Terjemahannya utk lingkup petugas keamanan lingkungan kita,

  1. Bila yg terjadi adalah kita adalah warga perumahan yg menginginkan adanya petugas security dilingkungan kita (petugasnya belum direkrut) maka kita dengan akan mudah menjalankan konsepsi diatas. Detailkan satu persatu kompetensi petugas security yg kita inginkan menjaga lingkungan kita -> jadikan sebagai persyaratan untuk para applicant -> buka informasi lowongan security -> sortir kualifikasi applicant yg masuk & cocokan dengan kompetensi yg dibutuhkan -> pekerjakan.
  2. Bila yg terjadi sistem telah berjalan dan personil security telah menjalankan pengamanan sekian lama, dan kita merasa kerja pengamanannya tidak cukup cakap maka disini kemudian konsep PEMBERDAYAAN Resources yg ada kita terapkan :
    Caranya ?
  •  Organisasi/Manajeme n (Warga) melakukan identifikasi kompetensi dari tenaga security yg ada saat ini, dengan catatan kompetensi ideal yg kita inginkan telah lebih dahulu kita tetapkan (mengacu kepada kompetensi yg telah ditetapkan sebelumnya dengan penambahan2 kompetensi yg kita anggap harus ada mengikuti trend yg berlaku). Teman2 HR biasa meng-istilahkan dengan GAP ANALYSIS/ASSESSMENT. Pekerjaan identikasi kompetensi atau Gap Analysis ini bisa dilakukan oleh warga yg memiliki keahlian/pengalaman dalam pekerjaan terkait pengamanan atau bisa juga diserahkan ke pihak ke-3 (perusahaan terkait security).
  • Hasil identifikasi/ Gap Analysis ini kemudian dibuatkan Gap Summary-nya sehingga kita bisa melihat dengan mudah melihat "Kekurangan2" kualifikasi/ kompetensi tenaga security yg ada bila dibandingkan kompetensi ideal yg seharusnya ada.
  • Pilihan Follow up Gap Analysis Summary ini actionnya bagi Manajemen (Warga) bisa sbb :
  1. Berhentikan personil security yg kompetensinya (jauh) dibawah yg seharusnya ada dan rekrut personil baru dengan kompetensi yg kita inginkan. Pilihan         pemberhentian ini bisa tebang pilih dalam artian hanya yg kualifikasinya yg sangat minim saja yg kita berhentikan, sementara yg tidak terlalu jauh dari kompetensi yg seharusnya kita pertahankan (melihat juga potensi masih bisa improved atau tidak didiri si personil).
  2. Tetap mempertahankan personil security yg ada dan menjadikan Gap Analysis Summary ini sebagai data utk improvement. Bentuk improvement yg umum utk peningkatan kompetensi SDM adalah dengan Training yg memastikan seluruh kompetensi yg dibutuhkan tercukupi diseluruh personil security yg ada. Implementasi training-nya bisa macam2, 1) Memberdayakan warga yg memiliki keahlian/pengalaman lebih dlm pengamanan utk menjadi Trainer 2) Menggunakan Jasa Perusahaan Security utk men-training personil2 security kita 3) Meminta bantuan ke lingkungan lain yg tergolong bagus pengamanannya utk memberikan Training (bisa dengan konsep Trainer datang ke lingkungan kita atau kita "menyekolahkan" atau mengirim personil kita untuk "Magang" dilingkungan dengan tersebut secara bergantian terjadwal alias "In-Process Training" atau metode2 Training lainnya yg umum digunakan.
  3. Kalau ternyata dari hasis Gap Analysis/Assessment ini semua kompetensi/kualifik asi yg dibutuhkan untuk seorang personil security yg baik telah tercukupi namun pekerjaan pengamanan seperti tak terlihat (banyaknya angka pencurian, pos jaga yg sering kosong, petugas yg sering tidur dsb) maka kita juga perlu melakukan assessment secara persuasif terkait ke kinerja personil yg loyo tersebut. Apa yg menjadikan kerja mereka menjadi tak bertenaga ?? - Salary/Gaji yg minimalis ? ; Perlengkapan Security yg kurang memadai (Ketidaan HT, Baju dan alat2 yg jauh dari memadai dll) ; Jumlah Tenaga Security berbanding Rotasi Piket yg yg sangat2 kurang sehingga membuat mereka kelelahan dsb; Atasan/Boss Personil Security yg diktator,tidak mengayomi, sering2 marah2 dan gampang menyalahka atau intinya ketidaan lingkungan kerja yg memotivasi, termasuk "Penghargaan" atau "Apresiasi" warga terhadap petugas security yg tak ubahnya Majikan dan Pesuruhnya; Ketidaan Team-Work yg baik diantara para personil ("musuhan" bin tidak akur,saling sikut dan jegal dsb). Dari assesment kinerja ini kita kemudian perlahan melakukan improvement untuk melengkapi "hal-hal yang dianggap kurang tersebut" (secara total dan drastis boleh juga kok) sambil mengupayakn hearing yg "Win-Win Solution" dengan para personil tersebut.
  4. Bila dari Gap Analysis Summary  didapat informasi bahwa Semua Personil yg ada tidak mumpuni, dan asumsi bahwa kalaupun kita merekrut lagi  dari area perekrutan yg sama akan menghasilkan kejadian yg sama alias DE JAVU, dan menimbang bahwa warga lingkungan tidak berkeberatan bila ada penambahan ongkos keamanan yg lebih mahal maka pilihan menggunakan Jasa Outscourcing Company di security bisa dipertimbangkan untuk diambil.
  5. Dan bila dari Gap Analysis summary memperlihatkan bahwa Everything is Perfect alias On The Track (Kompetensi memadai, salary OK, perlengkapan memadai, kinerja dan motivasi juga bagus dll) namun Angka Pencurian Dsb tetap juga tinggi maka kita perlu juga melihat data statistik kriminalitas kewilayahan di Bojongkulur/ Gn.Putri/ Bogor. Bila memang statistik wilayah kita tergolong tinggi alias berkatagori rawan kejahatan (terlebih kalau sudah berkategori kejahatan yg nekat dengan senjata api disiang bolong yg ramai), maka koordinasi dengan aparat kepolisian setempat yg harus lebih kita galakkan utk setidaknya meredam sambil menguatkan do'a dan tawakkal kita kepada-Nya.
Mungkin itu sedikit (banyaknya) urun-rembug dari saya, mohon maaf sekali bila terlalu panjang.. secara memang daftar problem keamanan kita juga Panjang kan ya ??..
Sehingga rasanya juga kok akan jadi kontraproduktif dan tidak bijak bila kita menyoal solusinya secara pendek2 dan sporadis saja seperti ...

- Ganti aja personil security nya !!
- Kasih Training personil kita biar bener !!
- Pake aja Jasa security !!
- Tambahin gajinya..biar termotivasi !!
- Bikin Portal !!
- Pake sistem Kartu aja !!
- Semua entry gate ke lingkungan kita ada pos security !!
- Pindah Rumah aja !! .. Gitu aja kok repot
!!

Sementara selepas ide tersebut dijalankan kita tutup pintu lagi dan tak mau ambil pusing atau setidaknya memperhatikan lingkungan kita, kemudian terjadi Kasus Lagi .. kemudian kita "ngomel2 lagi", "Ngedumel lagi" dll... alibi kita cuma satu .. "KAN KITA SUDAH BAYAR UANG KEAMANAN !!! "

Jadi sepertinya urun-rembug, diskusi dll yg lebih fokus dalam forum yg dedicated dengan pihak2 yg terkait jadi pilihan yg lebih bijak... pertanyaan besarnya adalah "Siapa yang akan meng-inisiasi, meng-organize dsb ?? "

0 comments:

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP